Menyusun Motivation Letter: 5 Langkah Sederhana

Biasanya musim-musim menjelang spring dan fall semester adalah saat saat dimana lamaran beasiswa mulai dibuka. Seperti sekarang, saya banyak diajak diskusi oleh teman-teman yang sedang mempersiapkan berbagai lamaran beasiswa, terutama di bagian motivation letter/statement of purpose. Dari sekian banyak yang saya baca, ada banyak sekali motivation letter yang mengandung informasi signifikan yang bisa menambah daya jual pelamar, namun kurang tertata dengan baik. Di post ini, meskipun saya sendiri dalam aplikasi beasiswa belum pernah membuat motivation letter, saya akan coba bahas 5 langkah sederhana menuju motivation letter yang lebih kuat, menurut opini saya pribadi. Meskipun format motivation letter tiap beasiswa bisa berbeda, namun paling tidak teman-teman bisa brainstorm dengan alur seperti berikut. 
1.   Pahami siapa pemberi beasiswa dan apa kepentingan mereka memberi beasiswa tersebut. Riset, riset dan riset! Be informed. 
Perlu teman-teman ketahui bahwa meskipun motivation letter seringkali menanyakan apa tujuan/keinginnan teman-teman dalam melanjutkan studi, namun sebenarnya pemberi beasiswa lebih ingin mengetahui apa yang akan mereka dapat dari memberi beasiswa kepada pelamar. Jadi, secara mindset bisa diubah dari “apa yang ingin saya dapatkan dari beasiswa ini” menjadi “apa timbal balik yang bisa saya berikan untuk pemberi beasiswa”. Sah-sah saja jika teman-teman menyukai anime dan sangat ingin pergi ke Jepang sejak kecil, atau kesukaan teman-teman pada film Hollywood mendorong keinginan untuk berkuliah ke Amerika. I’m not here to judge but the bitter truth is: they don’t want to hear that from you. You can keep that to yourself. 
Mengapa demikian? Karena pemberi beasiswa tidak memberi beasiswa dengan cuma-cuma kepada seseorang yang menginginkannya tapi kepada pelamar yang dipandang mampu berkontribusi di masa depan. Selalu ada tujuan dari pemberian beasiswa tersebut, entah untuk investasi pembangunan, mempererat hubungan kedua negara, atau untuk memberdayakan masyarakat less-privileged melalui badan amal, dan lain lain. The point is: that’s not free. Tapi terlepas itu semua, pemberi beasiswa selalu menginginkan satu return dari beasiswa yang mereka gelontorkan : kontribusi nyata terhadap masyarakat. Hal ini terkait ke poin kedua. 
2.   Ketahui dan jelaskan masalah yang ingin teman-teman selesaikan. 
Teman-teman bisa membuka motivation letter dengan poin ini. Kontribusi kepada masyarakat yang paling terlihat adalah menyelesaikan masalah yang ada. Kenali sekelilingmu, cari tahu apa masalah genting yang ada, dan jelaskan sebarapa penting masalah tersebut untuk diselesaikan. Yang terpenting, sesuaikan masalah tersebut dengan bidang kepakaran teman-teman, supaya lebih mudah menjelaskan keterkaitan masalah tersebut dengan jurusan yang teman-teman tuju. Misal, jika kepakaran teman-teman teknik kimia atau teknik lingkungan bisa dijelaskan tentang permasalahan pengelolaan limbah di daerah tertentu. Atau jika fokusnya bidang hubungan internasional, keamanan, atau kerjasama pembangunan bisa dijelaskan tentang permasalahan keamanan perbatasan, agenda agenda politik pemerintah, atau kebijakan kerjasama pembangunan internasional yang perlu evaluasi. Teman-teman pasti lebih paham. To sum up: jelaskan (1) Apa masalahnya dan (2) mengapa masalah itu sangat penting untuk diselesaikan.
3.   Perhatikan dan tunjukkan kepada panitia beasiswa mengapa masalah tersebut belum terselesaikan.
Hal ini juga penting, pemberi beasiswa juga ingin tahu, mengapa dengan mekanisme, teknologi dan regulasi atau kultur yang sudah ada masalah masalah tersebut belum bisa terselesaikan. Why? Mengapa mereka harus memberikan beasiswa kepada seseorang yang ngakunya ingin menyelesaikan suatu masalah tapi ternyata dengan mekanisme dan teknologi yang sudah ada ternyata bisa saja terselesaikan?. Tunjukkan mengapa masalah tersebut remain unsolved and worsening up to this very day. Hal tersebut berkaitan dengan poin keempat. 
4.   Jabarkan alasan mengapa dengan mendapatkan beasiswa, teman-teman bisa berkontribusi lebih dalam penyelesaikan masalah tersebut. 
Karena dengan teknologi dan mekanisme yang ada masalah tersebut belum mampu terselesaikan, otomatis diperlukan teknologi baru atau mekanisme yang dikembangkan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Salah satu jalan ter-efisien adalah dengan studi lanjut di dalam atau luar negri, untuk mendapat kemampuan menciptakan teknologi dan keahlian yang dibutuhkan untuk menyelesaikan problem yang ada. Di poin ini biasanya pemberi beasiswa ingin mengetahui, seberapa penting beasiswa ini untuk peningkatan skill pelamar dalam berkontribusi nyata di masyarakat. Teman-teman bisa jelaskan apa keistimewaan universitas/negara tujuan studi sehingga menjadi urgent untuk segera belajar di tempat tersebut. Hindari untuk hanya memberi jawaban-jawaban basic yang pemberi beasiswa sudah dengar ratusan kali seperti : negara X pendidikannya maju, univ Y rankingnya tinggi, kota X sangat kondusif untuk belajar, dan lain sebagainya. Tapi, tambahkan juga alasan-alasan lain yang lebih spesifik seperti : univ X memiliki pusat studi Y yang dipimpin prof. Z, yang mana kepakarannya sangat sesuai dengan topik riset yang dibutuhkan oleh Indonesia saat ini. Tunjukkan bahwa teman-teman tahu betul dan well-informed mengenai tempat tujuan teman-teman belajar dan memberi alasan kuat bagi pemberi beasiswa untuk memberikan beasiswa di kemudian hari. Jangan lupa untuk lakukan deep research mengenai negara, kota, universitas, jurusan, sampai reputasi calon supervisor! Selain itu, jelaskan mengenai prestasi, keahlian, jejaring atau pengalaman professional yang dimiliki sehingga menjadi modal kuat untuk mampu mengikuti perkuliahan dengan baik dan menyelesaikan penelitian sesuai target. 
5.   Perlihatkan rencana teman-teman setelah lulus. 
Ini ujung tombak yang tak kalah penting. Pemberi beasiswa ingin diyakinkan bahwa uang beasiswa yang mereka keluarkan nanti benar-benar berdampak pada masyarakat. Maka, di poin ini teman-teman harus menjelaskan rencana konkrit bagaimana nanti setelah lulus akan menggunakan ilmu yang didapat di poin 4 untuk menyelesaikan masalah yang dipaparkan di nomer 2 dan 3. Di poin ini semua harus terlihat koheren. Jelaskan rencana teman-teman setelah lulus secara jelas dan spesifik, jelaskan mengapa rencana tersebut feasible dan yang terakhir, mengapa jika rencana tersebut berhasil, akan memberi dampak signifikan bagi masyarakat. Biasanya, pelamar yang sudah terafiliasi dengan institusi tertentu, misal sudah jadi PNS, dosen, peneliti atau sudah pernah berkerja di organisasi internasional, memiliki nilai tambah di poin ini, karena lebih punya akses dan modal untuk berkontribusi pada masyarakat. 

Setelah first draft motivation letter selesai ditulis, jangan ragu untuk meminta tolong kepada teman, kolega atau dosen untuk mem-proofread motivation letter kita. Semoga tulisan ini membantu dan good luck! 

Comments